Sebelumnya Admin mau sapa dulu bagi siapa saja yang sudah mampir dan sudah meluangkan waktu membaca tulisan di blog ini, terima kasih perhatiannya. Blog ini Admin buat khusus untuk menuliskan apapun informasi tentang Kecamatan Taman, tujuannya untuk saling berbagi, khususnya berbagi informasi, dari dan untuk masyarakat Taman ^_^
Untuk postingan awal ini, Admin memilih judul mengenai salah satu diantara banyak warung makan di bilangan Kecamatan Taman. Karena ini adalah postingan awal (postingan pertama ada 3 tahun yang lalu), sedangkan hampir semua warung makan bukanya juga awal-awal, tepatnya awal pagi hari, apa hubungannya ya? hubungannya ya sama-sama muncul di awal, muehehe.
Masih mengenai "awal", setiap awal pagi hari jalanan di seputaran Taman selalu nampak kendaraan yang berlalu lalang dengan wajah pengendara yang kurang begitu berseri, hehehe kenapa? karena kemacetan sudah siap menunggu mereka ^_^. Yup, bak kota metropolitan, (ciee metropolitan ciee) Taman merupakan kecamatan yang lumayan sibuk setiap paginya, wilayah strategis didukung masyarakatnya yang produktif merupakan alasan utama kecamatan ini sering dilanda kemacetan, baik pagi hari hingga sore hari. nah lho ^_^.
Dampak dari kemacetan inilah yang membuat para pedagang khususnya penjual makanan banyak membuka "gerai"-nya di awal-awal pagi. Tentu sasaran utamanya adalah mereka yang tak sempat menikmati sarapan pagi dirumah karena takut jadi korban kemacetan di jalan raya Taman. Banyak sekali warung-warung makan yang bisa dijumpai di sepanjang jalanan Kecamatan Taman. Salah satunya warung Rawon Bu Lilik yang berada tepat di sebelah timur Kantor Kecamatan.
Sekilas, tampak tidak ada yang spesial dari Warung Rawon Bu Lilik, bahkan tidak ada banner atau istilahnya "keber" yang menunjukkan identitas menu yang dijual. Namun jangan salah dengan menu yang disajikan di dalamnya, meski tampilannya sederhana tapi rasanya maknyus, luar biasa. Warung ini sudah buka sejak matahari mulai menampakkan sinarnya, sekitar pukul setengah 6 pagi.
Mereka yang sering mampir ke Warung Bu Lilik kebanyakan para karyawan yang berangkat pagi, selain itu juga banyak ibu-ibu rumah tangga yang ingin sekedar membeli lawuh (ikan) tanpa nasi untuk sarapan anak-anak mereka sebelum berangkat ke sekolah. Bahkan tidak jarang juga para pegawai Kecamatan yang memilih sarapan pagi ke tempat Bu Lilik.
Selain tempatnya yang mudah di jangkau dan lumayan strategis, faktor lain yang membuat warung Bu Lilik ramai adalah variasi menu yang dihidangkan cukup menggugah selera. Mulai dari rawon, krengsengan kikil, nasi campur dan yang tak kalah lezatnya adalah pecel khas buatan Ibu yang asli kelahiran Bebekan ini. Semua menu yang disajikan cocok dengan lidah masyarakat Taman, itulah yang membuat warung Bu Lilik ramai dikunjungi pembeli tiap harinya.
Menurut Bu Lilik, tidak ada resep khusus dalam memasak makanan yang dijualnya. Ia menceritakan rahasianya hanya memilih bahan terbaik, khususnya daging. Ia rela membeli daging yang lebih mahal asal dagingnya bagus dan sehat, tidak asal pilih. Selanjutnya daging-daging yang dibeli di pasar Sepanjang itu dipilihnya lagi untuk dikelompokkan sesuai menu, antara krengsengan dan rawon misalnya, tidak boleh sama, semua ada kriterianya.
Mulai dari membeli bahan mentah di pasar, mengolahnya, mempersiapkan peralatan dan lainnya semua dilakukannya sendiri (zuperrr ^_^). Ia melakukan itu semua sendirian karena belum menemukan teman yang cocok untuk menemaninya berjualan. Selain pekerja keras, Bu Lilik juga sangat baik dan humoris, sehingga seringkali terjadi percakapan yang panjang dengan pembelinya, sssttt, kadang Bu Lilik juga suka cerita tentang masa lalunya, eits tunggu dulu, bukan masa lalu masa mudanya, tapi masa lalu tentang sejarah di dekat area ia berjualan.
Bu Lilik adalah salah satu contoh masyarakat asli Sepanjang(baca: Taman) yang pekerja keras dan tak kenal lelah. Dan warung Rawon miliknya juga salah satu potret tempat kuliner di Kecamatan Taman yang jumlahnya buanyakkk, tentu dengan keunggulan kesan dan cita rasa masing-masing. Menilik usia Bu Lilik yang tak muda lagi, dan mau tetap berjuang mengais rezeki, melakukannya sendirian setiap harinya, tentu wajib kita contoh semangatnya.
Jika diperhatikan, semua yang dilakukan Bu Lilik tampak mudah baginya. Seakan semudah membalik telapak tangan. Senyumannya dan kesabarannya melayani setiap pembeli mampu menyembunyikan lelah, perjuangan dan pengorbanannya. Seperti apa yang dilakukan Bu Lilik, apapun yang kita lakukan saat ini, kesibukan kita, pekerjaan dan rutinitas kita akan sangat mudah dijalani jika kita melakukannya dengan ikhlas dan terbiasa. Ya, memang semua pekerjaan akan menjadi mudah karena terbiasa. Kesulitan sejatinya hanyalah tantangan untuk kita lebih baik dari sebelumnya. Perjuangan dan pengorbanan hari ini akan berganti dengan senyum kebahagiaan kelak. Semangaaaat ^_^
Untuk postingan awal ini, Admin memilih judul mengenai salah satu diantara banyak warung makan di bilangan Kecamatan Taman. Karena ini adalah postingan awal (postingan pertama ada 3 tahun yang lalu), sedangkan hampir semua warung makan bukanya juga awal-awal, tepatnya awal pagi hari, apa hubungannya ya? hubungannya ya sama-sama muncul di awal, muehehe.
Masih mengenai "awal", setiap awal pagi hari jalanan di seputaran Taman selalu nampak kendaraan yang berlalu lalang dengan wajah pengendara yang kurang begitu berseri, hehehe kenapa? karena kemacetan sudah siap menunggu mereka ^_^. Yup, bak kota metropolitan, (ciee metropolitan ciee) Taman merupakan kecamatan yang lumayan sibuk setiap paginya, wilayah strategis didukung masyarakatnya yang produktif merupakan alasan utama kecamatan ini sering dilanda kemacetan, baik pagi hari hingga sore hari. nah lho ^_^.
Dampak dari kemacetan inilah yang membuat para pedagang khususnya penjual makanan banyak membuka "gerai"-nya di awal-awal pagi. Tentu sasaran utamanya adalah mereka yang tak sempat menikmati sarapan pagi dirumah karena takut jadi korban kemacetan di jalan raya Taman. Banyak sekali warung-warung makan yang bisa dijumpai di sepanjang jalanan Kecamatan Taman. Salah satunya warung Rawon Bu Lilik yang berada tepat di sebelah timur Kantor Kecamatan.
Warung Rawon Bu Lilik yang nampak Sederhana |
Mereka yang sering mampir ke Warung Bu Lilik kebanyakan para karyawan yang berangkat pagi, selain itu juga banyak ibu-ibu rumah tangga yang ingin sekedar membeli lawuh (ikan) tanpa nasi untuk sarapan anak-anak mereka sebelum berangkat ke sekolah. Bahkan tidak jarang juga para pegawai Kecamatan yang memilih sarapan pagi ke tempat Bu Lilik.
Selain tempatnya yang mudah di jangkau dan lumayan strategis, faktor lain yang membuat warung Bu Lilik ramai adalah variasi menu yang dihidangkan cukup menggugah selera. Mulai dari rawon, krengsengan kikil, nasi campur dan yang tak kalah lezatnya adalah pecel khas buatan Ibu yang asli kelahiran Bebekan ini. Semua menu yang disajikan cocok dengan lidah masyarakat Taman, itulah yang membuat warung Bu Lilik ramai dikunjungi pembeli tiap harinya.
Bu Lilik dengan kesederhanaannya |
Mulai dari membeli bahan mentah di pasar, mengolahnya, mempersiapkan peralatan dan lainnya semua dilakukannya sendiri (zuperrr ^_^). Ia melakukan itu semua sendirian karena belum menemukan teman yang cocok untuk menemaninya berjualan. Selain pekerja keras, Bu Lilik juga sangat baik dan humoris, sehingga seringkali terjadi percakapan yang panjang dengan pembelinya, sssttt, kadang Bu Lilik juga suka cerita tentang masa lalunya, eits tunggu dulu, bukan masa lalu masa mudanya, tapi masa lalu tentang sejarah di dekat area ia berjualan.
Bu Lilik adalah salah satu contoh masyarakat asli Sepanjang(baca: Taman) yang pekerja keras dan tak kenal lelah. Dan warung Rawon miliknya juga salah satu potret tempat kuliner di Kecamatan Taman yang jumlahnya buanyakkk, tentu dengan keunggulan kesan dan cita rasa masing-masing. Menilik usia Bu Lilik yang tak muda lagi, dan mau tetap berjuang mengais rezeki, melakukannya sendirian setiap harinya, tentu wajib kita contoh semangatnya.
Jika diperhatikan, semua yang dilakukan Bu Lilik tampak mudah baginya. Seakan semudah membalik telapak tangan. Senyumannya dan kesabarannya melayani setiap pembeli mampu menyembunyikan lelah, perjuangan dan pengorbanannya. Seperti apa yang dilakukan Bu Lilik, apapun yang kita lakukan saat ini, kesibukan kita, pekerjaan dan rutinitas kita akan sangat mudah dijalani jika kita melakukannya dengan ikhlas dan terbiasa. Ya, memang semua pekerjaan akan menjadi mudah karena terbiasa. Kesulitan sejatinya hanyalah tantangan untuk kita lebih baik dari sebelumnya. Perjuangan dan pengorbanan hari ini akan berganti dengan senyum kebahagiaan kelak. Semangaaaat ^_^
0 komentar:
Posting Komentar